adaKah Aku,kau,Dia atau kiTa ?
Pernah satu ketika, sedang Rasulullah berkumpul di dalam satu majlis bersama para sahabat, tiba2 bergenang air mata baginda s.a.w. Para sahabat gelisah melihat sesuatu yg tak mereka senangi di wajah Rasulullah. Apabila ditanyakan oleh Saidina Abu Bakar, baginda s.a.w. mengatakan bahawa terlalu merindui umatnya yg disebut sebagai ikhwannya. Para sahabat merasa irihati sehinggakan Saidina Abu Bakar sekali lagi bertanya Rasulullah, "Bukankah kami ini ikhwanmu?" Rasulullah menjawab, "Tidak, kamu semua adalah sahabatku...ikhwanku adalah umatku yg belum pernah melihatku tapi mereka beriman dan sangat mencintaiku...aku sangat rindu untuk bertemu mereka.."
Sunday, November 8, 2009
[TINTA TASAWUF]: kerana pertolongan selembar bulu mata.
0 comments Posted by islamkan jiwaku at 2:45 AMsebagai santapan rohani..selamat membaca..
Diceritakan di Hari Pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia berkeras membantah.
Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yg sedang berdiri. Di situ hanya ada dia sendirian. Makanya ia pun menyanggah,
Tiba-tiba mata angkat bicara, "Saya yg memandangi." Disusul oleh telinga, "Saya yg mendengarkan." Hidung pun tidak ketinggalan, "Saya yang mencium dan menghidu" Bibir mengaku, "Saya yang merayu." Lidah menambah, "Saya yang berkata-kata" Tangan meneruskan, "Saya yang memegang dan menggenggam." Kaki menyusul, "Saya yang berjalan dan berlari."
"Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan
kesaksian tentang perbuatan aibmu itu", ucap malaikat. Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka, sebab sebentar lagi bakal dihumbankan ke dalam jahanam.
Padahal, rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.
Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar suara yg amat lembut dari selembar bulu matanya: "Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi." "Silakan", kata malaikat.
Diceritakan di Hari Pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia berkeras membantah.
"Tidak. Demi langit dan bumi sungguh tidak benar. Saya tidak melakukan semua itu."
"Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa," jawab malaikat.
"Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa," jawab malaikat.
Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yg sedang berdiri. Di situ hanya ada dia sendirian. Makanya ia pun menyanggah,
"Manakah saksi-saksi yg kau maksudkan? Di sini tdk ada siapa kecuali aku dan suaramu." "Inilah saksi-saksi itu," ujar malaikat.
Tiba-tiba mata angkat bicara, "Saya yg memandangi." Disusul oleh telinga, "Saya yg mendengarkan." Hidung pun tidak ketinggalan, "Saya yang mencium dan menghidu" Bibir mengaku, "Saya yang merayu." Lidah menambah, "Saya yang berkata-kata" Tangan meneruskan, "Saya yang memegang dan menggenggam." Kaki menyusul, "Saya yang berjalan dan berlari."
"Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan
kesaksian tentang perbuatan aibmu itu", ucap malaikat. Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka, sebab sebentar lagi bakal dihumbankan ke dalam jahanam.
Padahal, rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.
Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar suara yg amat lembut dari selembar bulu matanya: "Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi." "Silakan", kata malaikat.
"Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yg lengang, aku pernah dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada seorang hamba kemudian bertaubat, walaupun selembar bulu matanya saja yg terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka? Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai saksi bahwa ia telah melakukan taubat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan."
Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut di bebaskan dari neraka dan diantarkan ke syurga. Sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni surga:"Lihatlah, Hamba Tuhan ini masuk syurga kerana pertolongan selembar bulu mata."
Firman Allah swt, "Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada di dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, yang ingat-mengingati supaya mentaati kebenaran, dan yang ingat-mengingati dengan kesabaran." Surah Al-Ashr
Labels: Sucikan Rohanimu
Subscribe to:
Posts (Atom)